Rabu, 24 November 2010

Kamar Mandi Beratap Langit

Kamar Mandi Beratap Langit

Kamar mandi yang beratapkan langit kembali digemari, meniru suasana tempo dulu saat bisa mandi sambil menatap bintang.
Mandi, kini bukan lagi sekedar cebar-cebur. Banyak orang yang ingin melakukan hal lain saat berada di kamar mandi. Bahkan kamar mandi bisa jadi salah satu area favorit untuk melepaskan kepenatan.
Salah satu cara melepaskan kepenatan itu adalah dengan merasakan mandi di alam terbuka, seperti masa kecil dulu. Memang, jenis kamar mandi seperti ini benar-benar harus diperhatikan segi keamanannya. Dinding kamar mandi sebaiknya dibuat lebih tinggi dari area lainnya, dan bisa ditambah dengan teralis kalau memang Anda merasa tak aman.
Untuk insprasi, dua contoh kamar mandi terbuka kami tampilkan di sini. Walaupun keduanya adalah vila, tak ada salahnya mengambil ide dari sini, kan? (rma / foto: tnr)
Inspirasi 1
Natural dengan Gemericik Air

Kamar mandi—yang terbuka ke arah ruang tidur utama ini—berusaha mendekatkan diri dengan alam. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan sebagian besar areanya—yaitu area shower dan pancuran gentong—dalam keadaan terbuka. Dari arah bathtub pun kita masih dapat menikmati indahnya langit.
Tiang shower sendiri dibuat dari bata yang dilapisi batu candi. Di seberangnya, ada partisi dari batu candi yang berfungsi membatasi pandangan dari area westafel ke arah shower. Yang unik, ada papan setinggi 50 cm dari lantai yang terbuat dari kayu bangkirai. Jadi kalau capek berdiri, kita bisa mandi sambil duduk, lho!
Selain bisa menatap langit, kita bisa mendengar suara gemericik air. Suara gemericik ini berasal dari aliran air di pancuran gentong. Memang enak mendengar suaranya, bisa menghilangkan lelah seketika. Apalagi sambil berendam di bathtub, hmmm…nyaman.
Inspirasi 2
Fungsi Beda, Perlakuan Beda

Berbeda dengan yang pertama, kamar mandi yang kedua ini hanya memiliki satu bagian terbuka yaitu area shower. Kalau area lain menggunakan dinding dan lantai keramik, area shower mendapat perlakuan yang berbeda. Lantainya ditaburi koral, dan diberi pijakan berupa bilah-bilah kayu bangkirai. Dindingnya dibuat dari batu salagedang berukuran 10 cm x 10 cm yang dibiarkan polos tanpa coating.
Pembedaan perlakuan juga didasarkan pada fungsi. Area shower tentunya adalah area basah yang lantainya tak boleh terbuat dari bahan yang licin.
Bagaimana Membuat Pijakan Kayu ?
Bilah-bilah kayu yang sering digunakan sebagai pijakan, sebenarnya mudah dibuat. Anda tinggal memotong kayu menjadi ukuran-ukuran kecil sesuai selera, lalu menggabungkannya. Yang tidak boleh dilupakan adalah: di bawah pijakan kayu itu Anda harus membuat floor drain agar air tidak menggenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar